Takdirku

Tak ada yang manusia yang bisa memilih ingin dilahirkan dalam kondisi seperti apa, baik atau buruk, sempurna atau tidak. Tak ada manusia yang bisa memilih takdirnya. Semua itu sudah ditetapkan oleh sang pencipta dengan skenario yang begitu indahnya, kita hanya belum mengetahuinya.

Begitupun aku, aku tak bisa memilih dilahirkan seperti apa dalam keluarga yang bagaimana, aku juga tak bisa memilih takdirku menjadi apa. Aku memang terlahir normal, tak terlihat kecacatan dalam fisikku pada mulanya. Namun, seiring berjalannya waktu, semuanya semakin terlihat jelas. Aku tak seperti manusia normal pada umumnya. Tendon lututku lemah, aku tak dapat menjalankan aktifitas dengan maksimal. Ini semacam tamparan keras di pipiku. Masa remaja yang aku impi-impikan berjalan dengan normal harus pupus. Aku bahkan tidak bisa mengikuti pelajaran olang raga sejak SMP hingga saat ini. Kadang, aku berfikir 'mengapa aku yang mengalami ini semua?'. Aku menyesali kondisi diriku saat itu, aku marah pada keadaanku.

Hingga suatu hari, aku bertemu dengan seseorang yang sebaya denganku. Dia bahkan tidak bisa berjalan dengan normal, sebelah kakinya harus disered agar ia mampu berjalan. Aku bisa merasakan berjalan seperti itu tidaklah mudah. Aku pandang diriku sendiri, membandingkan dengan keadaan dia. Sungguh aku merasa malu pernah berpikiran bahwa Allah tidak adil. Aku sungguh malu dan memaki diriku karena pernah menyesali kondisiku. Aku merasa sangat bersyukur karena aku masih diberi kesempatan untuk berjalan dengan normal, walaupun tak bisa berlari.

Dan saat ini, saat cita-cita dan mimpiku harus terhenti karena kondisiku yang tidak memungkinkan. Ada rasa kecewa di dalam hatiku, namun aku yakin ini semua yang terbaik untuku. Aku sangat sangat yakin dan percaya bahwa rencana-Nya lah yang terbaik.

Maaf...

           Aku menulis ini bersamaan dengan awan hitam yang mulai menyembunyikan indahnya langit. Sinar mentari pun tak mampu menembusnya. Angin yang mulai berhembus dingin. Burung-burung yang mulai beterbangan mencari tempat untuk berteduh. Angsa-angsa yang kegirangan karena akan berpesta, suara ayam yang bersaut-sautan seakan memberi tahu bahwa hujan tak lama lagi turun.
       Melihat keadaan itu aku jadi teringat padamu, walau sebenarnya aku memang tak pernah berhenti mengingatmu. Ya, aku bahkan mengingat setiap detail tentangmu. Aku ingat bagaimana kamu memotivasi orang banyak, aku ingat bagaimana tegasnya sikapmu, aku ingat betapa sangat ramahnya kamu, aku ingat betapa kamu, bisa membuatku sangat bahagia ketika melihat tawa renyahmu. Aku ingat ketika kamu memberikan suntikan motivasi besar untuku. Dulu. Ya, dulu. Ketika semuanya belum berubah seperti saat sekarang. 
        Memang salahku yang terlalu menganggap perhatian-perhatian kecil itu suatu hal yang istimewa. Padahal, kamu melakukan itu kepada siapa saja yang mengenalmu. Kesalahan besar yang aku lakukan, hingga aku tak dapat berhenti untuk berharap, tak pernah berhenti untuk merindu. Walau, kamu sama sekali tak tau dan tak mengerti apa-apa.
          Maaf, aku terlalu lancang untuk membiarkan perasaan ini terus tumbuh dan berkembang. Maafkan aku yang tak tahu diri. Kamu, adalah seorang motivator hebat yang bisa membangkitkan motivasi setiap orang yang mendengarmu, aktivis organisasi, dikenal banyak orang. Sungguh, tak sebanding denganku yang hanya seorang perempuan biasa, orang tidak berorganisasi, hanya teman kelas dan kelas tetangga yang mengenalku, dan segenap keterbatasan lain yang aku miliki. Sekali lagi, maaf atas sikapku yang lancang.
          Kini,  Kamu sudah memiliki wanita~yang sangat kau sayang dan kau puja, wanita impianmu. Dia sangat cantik, dan cerdas terlihat sangat energik. Aku yakin kamu sangat-sangat bahagia memilikinya, terlihat dari bagaimana senyumu ketika melihatnya. Aku tak pernah melihat kamu sebahagia ini. Dia, memang orang yang pantas bersanding denganmu.
        Tetesan air yang jatuh semakin lama semakin deras. Tak terdengar lagi suara ayam yang bersaut-sautan, tak terlihat lagi burung yang beterbangan. Hanya angsa yang berbahagia berenang di kolam di tengah derasnya hujan. Mataku terasa panas, bulir-bulir air mata, perlahan membasahi kedua pipiku. Entah kali keberapa aku menangis karenamu. Tentu ini bukan salahmu, kamu tak tau dan tak mengerti apa-apa. Aku yang salah karena terlalu jauh membiarkan perasaan ini, sehingga akhirnya menyakiti diriku sendiri. Bodoh memang.
              Air mata ini mengalir semakin deras di pipiku, bersamaan dengan semakin derasnya hujan di sore ini. Air-air hujan mulai mengalir mencari muara untuk menampung airnya, membawanya hingga samudera tak terbatas luasnya. Air mataku~tak tahu akan bermuara kemana, namun yang pasti air mata ini akan mengering seiring dengan lukaku yang akan mengering. Angin mulai berhembus lagi, dingin, hingga menusuk, memaksa masuk ke dalam hati yang terdalam, menyayat pilu hati yang sedang merindukan orang~yang tak bisa dia gapai~tak sepantasnya dia rindukan.

Hening


Hening. 
Hanya suara angin berhembus dan suara binatang malam yang terdengar malam ini. Dinginnya angin malam yang menusuk menambah rasa sakit yang dirasa. Semua harapan itu kini menghilang, bersama hembusan angin yang semakin menjauh.
Hanya air mata yang meluruh di pipi yang kini tersisa.

Hampa.
Tidak ada lagi kebahagiaan saat mengingatmu, tidak ada lagi kehangatan saat meihatmu. Semuanya hilang, berganti oleh sesaknya kekecewaan dan kepedihan.

Buka hati nurani kalian

Aku sudah lelah, lelah untuk terus berdiam diri, lelah untuk terus bungkam, dan lelah untuk terus memahami kalian. Selama ini aku diam, bukan berarti aku biasa saja, bukan berarti aku tak perduli, tapi aku hanya menghargai kalian, dan berharap kalian dapat berubah. Namun apa? Semakin lama semakin seenakna saja. Kalianmalah menyalahkanku, menyalahkanku karena tak pernah memberi tahu jawaban ulangan kepada kalian. Pantaskah itu?

Dimana hati nurani kalian saat ini? Pernahkah kalian memikirkan perasaan orang tua kalian? Orang tua kalian yang banting tulang membiayai sekolah kalian, mencukupi semua kebutuhan kalian, memenuhi segala yang kalian inginkan. Tapi apa yang kalian lakukan? Mencontek saat ulangan? Bermain saat pelajaran? Lalu apa tujuan kalian sebenarnya pergi ke sekolah? Gengsi? Gaya? Popularitas?

Pernahkah kalian memikirkan orang lain? Orang lain yang rela menyediakan waktunya untuk membuka buku? Orang lain yang berpikir keras hanya untuk mengerjakan satu soal saja. Sedang kalian hanya memindahkan lekerjaan orang lain. Pernahkah?

Kalian selalu berpikir tak mampu. Kalian selalu berpikir bahwa kemampuan otak kalian terbatas, kalian selalu beranggapan bahwa pelajaran itu sulit. Lalu pernahkah kalian sekali saja serius untuk belajar dengan keras, untuk berpikir sendiri saat ulangan? Pernahkah? Lalu mengapa kalian berbicara seperti itu?

Banggakah kalian dengan hasil yang dicapai? Banggakah kalian membohongi ibu? Yang setiap hari memanjatkan doa, berharap anaknya dapat sukses, berharap anaknya lulus dengan PENGETAHUAN yang baik. Banggakah kalian membohongi ayah kalian? Yang rela bekerja siang malam hanya untuk membiayai sekolah kalian, agar kalian menjadi pribadi yang cerdas dan pintar. Banggakah kalian membohongi guru? Banggakah?

Pernahkah kalian berpikir tentang masa depan? Bagaimana nasibnya negara ini, jika saat masih remaja saja kalian tidak biasa mandiri, kalian tidak bisa menanamkan kejujuran pada diri kalian sendiri. Pernahkah kalian membenci para koruptor? Coba bandingkan dengan diri kalian, apa bedanya? Inginkah kalian menjadi budak negara lain di masa yang akan datang? Inginkah kalian menjadi pembantu bagi para tamu di negara sendiri. Inginkah kalian?

Bukalah sedikit hati nurani kalian. pikirkan orang-orang yang menyayangi kalian, yang rela berkorban untuk kalian, PIKIRKAN! Pikirkan apa yang akan kalian beri untuk orang tua kalian. Kebahagiaankah? Atau kekecewaan?

Maaf, maaf jika aku terlalu lancang, maaf jika aku terlalu kasar kali ini. Aku hanya ingin kalian berubah. Sungguh hidup dalam kejujuran akan lebih tenang bukan? Aku harap ada sebuah perubahan nantinya. Semoga hati nurani kalian terbuka, walau sedikit demi sedikit.

Mungkin untuk sebagian orang ini hanyalah lelucon atau bualan belaka, namun aku berharap suatu saat nanti kalian akan sadar.

Fakta Tentang Menguap

Tanggal Tidak Tersedia
sumber : kaskus.us
Nah, kalo ketularan nguap, pernah nggak? Penasaran nggak sih kenapa nguap bisa nular? Nih, ada beberapa fakta tentang nguap yang perlu kamu tau

1. Menguap ternyata emang dapat menular

Kata Steven Platek Ph.D., seorang profesor psikologi di Universitas Drexel,Philadelpia, yang melakukan penelitian bersama timnya meyakini bahwa ketularan menguap adalah cara primitif yang ditunjukkan oleh orang lain untuk mengekspresikan empatinya. Katanya, ""Menguap tidak hanya dipicu karena melihat seseorang menguap, tetapi juga karena mendengar, membaca, atau bahkan hanya karena berpikir tentang menguap," Wow...kalo ini benar, hebat juga ya kemampuan tubuh manusia untuk saling berempati. Jadi, kalau ada orang yang nggak punya empati sama sekali ke orang lain itu menyalahi kodrat...:-D

2. Menguap untuk menjaga suhu otak

Ternyata, kalau kita menguap, itu tidak selalu pertanda ngantuk, bosan, atau kekurangan oksigen lho. Menguap bisa jadi justru karena otak kita sedang berusaha memaksimalkan konsentrasi. Kata Gordon Gallup ahli psikologi yang melakukan penelitian mengenai hal ini menunjukkan kalau menguap itu merupakan salah satu cara tubuh untuk menjaga suhu otak. Seperti mesin yang dipakai terus menerus dengan kapasitas besar yang memerlukan pendinginan supaya tidak cepat soak, begitu juga dengan otak.

Hasil penelitiannya ini diperkuat dengan uji coba yang dilakukannya di Universitas Albany. Beberapa mahasiswa diminta untuk menyaksikan rekaman orang yang sedang menguap.kelompok pertama diminta untuk mengompres kepalanya dg kompres dingin, dan kelompok dua kepalanya tidak dikompres atau justru dikompres dengan kompres panas. Hasilnya,kelompuk pertama tidak ikut-ikutan menguap sedangkan kelompok kedua tertular ikut menguap.

3. Sering menguap itu bisa jadi tanda ada yang tidak beres dengan tubuh

Menguap adalah hal biasa dan wajar, tapi jangan disepelekan ketika intensitasnya dirasa sudah melampaui batas normal karena ini bias jadi merupakan alarm tubuh atas ketidak beresan yang terjadi dalam tubuh, baik yang ringan sampai yang parah. Ketidakberesan tubuh yang ditandai dengan sering menguap di antaranya sebagai berikut.

* Menderita penyakit saraf, seperti Multiple Sclerosis dan Amyotropic Lateral Sclerosis
* Menderita darah rendah dengan tekanan darah 90/60 mmHg. Orang yang memiliki tensi darah yang rendah biasanya sering menguap, cepat pusing dan lelah.
* Sebagai akibat dari mengonsumsi obat-obatan tertentu.
* Mengonsumsi anti depresan.
* Kelelahan yang teramat sangat. .........

Mengapa Kita Menguap


KOMPAS.com - Kerap menguap tak selalu berarti mengantuk, sehingga tidur juga belum tentu jadi solusmya. Mengantuk bisa saja menjadi salah satu sinyal dari alam bawah sadar bahwa tubuh kurang gerak.
Bekerja lebih dari lima jam di depan komputer, sampai tak ingat bangkit misalnya, bisa membuat kita mengantuk. Mengantuk juga merupakan indikasi otak kekurangan oksigen, yang salah satu penyebabnya, porsi makan yang berlebihan.
Kurangnya oksigen di otak bisa menurunkan kewaspadaan dan konsentrasi terhadap pekerjaan maupun lingkungan sekitar. "Bila makanan yang masuk ke tubuh terlalu banyak, lambung akan sangat penuh, sehingga konsentrasi utama tubuh hanya mengurai makanan," kata Prof. DR. Dr. Moh. Hasan Machfoed, Sp.S(K), MS, spesialis saraf dari RS Dr. Soetomo Surabaya.
Bila banyak oksigen digunakan untuk mengurai makanan, besar kemungkinan organ lain, misalnya otak, yang kekurangan zat O2. Sinyal yang muncul adalah menguap terus-menerus.
Untuk menghindari kondisi tersebut, Prof. Machfoed menyarankan agar kita makan tidak berlebihan.
Tetap mengonsumsi makan utama tiga kali sehari dengan makanan selingan di antara waktu makan utama, namun porsi disesuaikan dengan kapasitas lambung. Dengan pola makan yang teratur, fungsi lambung menjadi optimal. "Lambung jadi mampu membiasakan diri kapan mesti mengolah makanan dan kadar harus istirahat," katanya.
Konsumsi tiga porsi kecil makan utama dan dua jenis kudapan, bisa menjaga kadar gula darah dan tingkat energi stabil sepanjang hari. Sebaliknya, makai dalam porsi besar sekaligus, walaupun jadwalnya berkurang menjadi dua kali sehari, akan langsung meningkatkan kadar gula darah. "Itu malah berbahaya," ucapnya.
Saat makan utama dianjurkan mengandung karbohidrat cukup, lengkap dengan lemak, protein, vitamin dan mineral. Jika sedang menurunkan berat badan, menu makanan tetap harus lengkap, tetapi pilih jenis yang rendah lemak dan rendah kalori. "Kecukupan nutrisi penting agar tubuh mendapat cukup energi untuk beraktivitas," ujarnya.
Tanda Kelainan Saraf
Disebut menguap berlebihan jika dalam 1 menit seseorang menguap 1-4 kali. Menguap berlebihan bisa jadi tanda penyakit serius.
"Ada beberapa hal yang terjadi ketika menguap. Rahang yang terbuka dan memungkinkan menghirup napas panjang. Hal ini, meski sesaat, menciptakan tekanan besar di paru-paru," papar staf pengajar di Departemen Neurologi FK Unair ini.
Sebagian besar gangguan yang berhubungan dengan menguap berasal dari sistem saraf pusat, yakni epilepsi, radang otak, atau tumor otak. Menguap juga menjadi tanda dari reaksi vasovagal. Bisa juga menjadi tanda kecemasan atau rasa bosan.
"Orang menguap untuk berbagai macam alasan. Tidak selalu berarti mengantuk," tuturnya.
Menurut Prof. Machfoed, ilmuwan percaya menguap dapat membantu kita menjadi lebih waspada untuk segera memasukkan oksigen ke otak. Karena menguap adalah salah satu tanda jumlah oksigen di otak menurun yang bisa membuat kita sulit konsentrasi.
Ilmuwan lain beranggapan, menguap justru membantu mengatur suhu tubuh. Dengan menguap, terjadi proses menaikkan tensi dan laju jantung.
Umumnya, menguap tidak berbahaya, walau bisa juga menjadi pertanda kondisi medis yang serius. "Orang-orang yang memiliki penyakit saraf seperti multiple sclerosis dan amyotropic lateral sclerosis(ASL) akan menguap lebih sering dari orang normal," tuturnya.
Orang dengan tekanan darah rendah, misalnya sekitar 90/60 mmHg, juga cenderung Bering menguap yang diikuti rasa mengantuk. Tekanan darah rendah juga membuat orang sering pusing, cepat lelah, dan penglihatan kabur.
Tekanan darah rendah membuat kurangnya darah yang dipompa jantung. Jika darah yang dipompa jantung semakin sedikit, akan semakin rendah tekanan darahnya. Akibatnya, jantung atau otak kekurangan pasokan oksigen dan yang bersangkutan menjadi Bering menguap, pusing, atau lelah.
Banyak menguap, diungkapkan, juga bisa karena reaksi terapi radiasi untuk kanker, atau konsumsi obat-obatan seperti untuk penyakit parkinson. Beberapa antidepresan seperti paroxetine dan setraline bisa menyebabkan menguap berlebihan. Yang menarik, pengidap skizofrenia justru jarang menguap.
Hampir semua makhluk vertebrata selalu menguap. Bahkan, janin manusia mulai menguap ketika berusia 11 minggu. Namun, jika Anda kerap menguap, 1-4 kali dalam satu menit, jangan Began untuk ke dokter.
Sering menguap juga bisa dikarenakan kondisi kelelahan yang teramat sangat. Kelelahan ternyata bisa juga berhubungan dengan adanya infeksi saluran kencing, akibat kontaminasi bakteri Escherichia coli. Bila Anda Sering menguap melebihi Batas normal, cobalah memeriksakan urin ke dokter. Siapa tahu mengalami UTI (urinary tract infection).
Diet ketat sampai tubuh tak cukup mendapat asupan gizi, juga bisa mencetuskan kelelahan. Kalori sama halnya dengan energi. Mengonsumsi makanan dalam porsi seimbang akan membuat kadar gula darah terjaga normal, dan rasa kantuk enggan mendekat.
Disarankan memilih karbohidrat kompleks agar mendapatkan energi yang cukup. Terlalu banyak menyantap nasi putih, mi, kue, atau roti, yang termasuk dalam deretan karbohidrat sederhana, malah mengundang kantuk.
Kelelahan juga bisa disebabkan asupan makanan yang dapat memicu alergi. Selain itu, konsumsi kafein bisa pula membuat tubuh yang sudah letih menjadi semakin letih.

Kemarau

Pohon itu tumbuh dengan subur
Daun-daun yang rindang bertahta di atasnya
Hujan, yang membuatnya rindang,
Hujan, yang menjadi alasan dia masih bertahan.

Pohon itu tau, suatu saat, tanah yang dipijaknya akan mengalami kekeringan,
Dia takut, namun, dia percaya bahwa hujan akan datang.
Hujan akan membasahi lagi tanahnya
Pohon, menyimpan harapan penuh pada hujan.

Hingga, kemarau itu tiba
Detik, jam, hari, bulan dan taun pohon bertahan dalam kemarau
Dia, masih berharap hujan akan datang.

Namun, Bumi sudah berevolusi 3 kali dan hujan belum datang.
Tidak ada daun yang bertahta di atasnya
Ranting-ranting sudah mulai rapuh
Akarnya, sudah tak cukup kuat lagi menopang tubuhnya

Saat itu, pohon sadar, bahwa hujan tak datang.
Harapan yang dia bangun kini musnah sudah.
Dan kemudian, dia tumbang.

4 Maret 2013


Bertahan dalam segala cuaca

Sejak kecil aku memimpikan bertumbuh dewasa, melihat orang-orang yang sudah beranjak remaja atau dewasa sepertinya menyenangkan. Namun, semakin usiaku bertambah hingga mendekati angka 17, aku semakin takut. Aku takut aku tak dapat bertahan dengan cobaan yang selalu datang. Menjelang usia 17 tahunku, berbagai ujian datang secara beruntun. Terkadang, aku merasa sudah tak sanggup lagi dengan semuanya, aku lelah, dan tanpa sadar air mata mulai mengalir deras. Namun aku sembunyikan dari kedua orangtuaku, aku tak ingin mereka khawatir. Namun, pada suatu saat mereka pun mengetahuinya dan memotivasiku dengan lembut. Saat itu juga, aku menangis sejadi-jadinya, tapi kali ini aku menangis karena menyesal. Pantaskah aku mengeluh atas cobaan ini, sedangkan disekitarku masih ada orang-orang yang mendukung dan menopangku?

Tak sampai disitu Allah menyadarkanku. Aku bertemu dengan orang-orang yang membuatku dapat lebih bisa mengucap syukur, dan membuatku tegar. Mereka, anak kecil usia 11 tahun saja bisa untuk hidup di tengah kerasnya dunia ini. Aku? Aku yang berusia 6 tahun diatas mereka seharusnya bisa lebih tegar.

Aku percaya, bahwa semua yang Allah berikan ini, merupakan yang terbaik untuku. Karena Dia lah yang mengetahui bagaimana persisnya masa depanku. Aku, seharusnya dapat bertahan tegar di dalam segala cuaca.

Untuk kamu, yang saat ini bahagia dengan kedustaanmu

Kamu, saat ini bisa berbahagia, karena kini, mereka mempercayaimu, mempercayai semua ucapanmu, mempercayai semua kebohonganmu, mempercayai semua tindakanmu yang terkesan anggun, cantik dan perduli. Namun apakah kamu pernah berfikir bahwa dunia ini tidak statis? Bahwa dunia ini selalu berputar? Apakah kamu lupa bahwa seiring berjalannya waktu, kebenaran itu akan terungkap? Aku yakin, kamu tak akan pernah memikirkan hal itu, karena yang kamu tahu sekarang adalah, kamu bahagia, bahagia dengan semua kebohongan yang kamu perbuat.

Dan aku yakin, kamu tak akan pernah berfikir dan merasa bahwa dibalik semua kedustaanmu itu ada orang yang kau jatuhkan, kamu tahu, jika orang itu termasuk orang yang teraniaya? Kamu tahu, bagaimana doa orang yang teraniaya itu?

Mungkin, kamu merasa menang saat ini. Namun, berhati-hatilah dengan waktu yang terus brrjalan. Karena itu, akan menjadi ancamanmu.

Salju gurun (dee)


Di hamparan gurun yang seragam, jangan lagi menjadi butiran pasir.Sekalipun nyaman engkau ditengah impitan sesamamu,tak akan ada yang tahu jika kau melayang hilang.

Di lingkungan gurun yang serba serupa, untuk apa lagi menjadi kaktus.Sekalipun hijau warnamu, engkau tersebar dimana-mana. Tak ada yg menangis rindu jika kau mati layu.

Di lansekap gurun yg mahaluas, lebih baik tidak menjadi oase.Sekalipun rasanya kau sendiri, burung yang tinggi akan melihat kembaranmu di sana-sini.

Di tengah gurun yg tertebak, jadilah salju yg abadi.Embun pagi tak akan kalahkan dinginmu, angin malam akan menggigil ketika melewatimu, oase akan jengah, dan kaktus terperangah.Semua butir pasir akan tahu jika kau pergi, atau sekedar bergerak dua inci.

Dan setiap senti gurun akan terinspirasi karena kau berani beku dalam neraka,kau berani putih meski sendiri, karena kau... berbeda.

Hujaaan

Hujan kali ini mengingatkanku tentang mu. Kamu yang selalu ada di setiap perbincanganku dengan Tuhan. Aku yang selalu menitipkan yang terbaik untukmu pada Tuhan. Namamu selalu hadir tatkala sedang berbincang dengan sahabat-sahabatku. Dan aku yakin kau sama sekali tak mengetahui hal ini. Sebersit penyesalan hadir.
Aku tahu, aku yang terlalu menyimpan harapan padamu. Aku tahu aku yang terlalu menganggap berarti kedekatan itu dulu. Walaupun mungkin kau hanya menganggap itu hal yang biasa. Aku yang terlalu bahagia saat itu. 
Itu....itu kesalahanku. Itu sumber penyesalanku kini. Mengapa aku terlalu mudah untuk terjatuh sehingga sekarang sulit untuk bangkit lagi. Mengapa aku terlalu menganggap itu berarti, sehingga di saat kamu menjauh aku merasa kehilangan. Mengapa aku terlalu berharap sehingga saat harapan itu hilang aku merasakan kecewa. 
Berkali kali aku menanamkan kata "lupakan" pada diriku. Namun semua tentangmu belum beranjak dari pikiranku. Aku tahu dan sadar, bukan aku yang terbaik. Itu yang membuatku harus Melupakan asa tentangmu. Walaupun aku harus menahan konflik di diriku. Sungguh hati memang tak bisa dibohongi.

Aku membencimu, kata itu yang kini selalu aku gumamkan ketika aku mengingatmu. Karena itu satu-satunya cara untuk menggantikan asa itu, harapan itu dalam diriku. Aku yakin kamu tak keberatan dengan ini. 

Dan di awal tahun ini, namamu masih ada dalam perbincanganku dengan Tuhan. Namun kali ini berbeda, aku berdoa agar Tuhan menghapus semua tentangmu dari benaku, semua asa tentangmu....

Ketika kau mengenal kasih sayang, maka kau akan menanggung resiko kebencian